Nama : Ulfa Nur Mahmudah
NIM : 150210204021
Kelas : B
Tugas : PIP
A. Pendidikan
Pengertian pendidikan menurut
John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses pengalaman,karena kehidupan adalah pertumbuhan. Pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.
Pengertian pendidikan menurut Prof. H. Mahmud Yunus
Pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
Pendidikan adalah suatu proses pengalaman,karena kehidupan adalah pertumbuhan. Pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.
Pengertian pendidikan menurut Prof. H. Mahmud Yunus
Pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
Jadi dapat di simpulkan bahwa makna
pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai
dan usaha manusia untuk meningkatkan pengetahuan sehingga dapat menghantarkan
pada tujuan dan memberikan manfaat dalam masyarakat. Pendidikan juga
memberikan upaya terencana dalam
mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem berpikir,
nilai, moral, dan keyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan
warisan tersebut ke arah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa
mendatang.
B. Kebudayaan
Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam hal
berbagai bentuk dan menifestasinya, dikenal sepanjang sejarah sebagai milik
manusia yang tidak kaku, melainkan selalu berkembang dan berubah dan membina
manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan kultural dan
tantangan zaman tradisional untuk memasuki zaman modern.
Manusia sebagai mahluk berakal dan berbudaya selalu
berupaya untuk mengadakan perubahan-perubahan. Dengan sifatnya yang kreatif dan
dinamis manusia terus berevolusi meningkatkan kualitas hidup yang semakin terus
maju, ketika alamlah yang mengendalikan manusia dengan sifatnya yang tidak iddle curiousity (rasa keinginantahuan yang
terus berkembang) makin lama daya rasa, cipta dan karsanya telah dadpat
mengubah alam menjadi sesuatu yang berguna, maka alamlah yang dikendalikan oleh
manusia.
Kebudayaan itu sendiri merupakan karya manusia yang mencakup
diantaranya filsafat, kesenian, kesusastraan, agama, penafsiran dan penilaian
mengenai lingkungan.Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir,
nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat.
Sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan itu adalah hasil dari
interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan alamnya. Sistem berpikir,
nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakan dalam kehidupan manusia dan
menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, sistem
pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya. Manusia sebagai makhluk sosial
menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan; akan
tetapi juga dalam interaksi dengan sesama manusia dan alam kehidupan, manusia
diatur oleh sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan yang telah
dihasilkannya. Ketika kehidupan manusia terus berkembang, maka yang berkembang
sesungguhnya adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, ilmu,
teknologi, serta seni.
Hubungan
Pendidikan dan Budaya Manusia
Pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan
dengan nilai-nilai budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri,
secara proses mantransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan.
Keduanya sangat erat sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung
antara satru sama lainnya.Dan juga kita sebagai masyarakat mencita-citakan
terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih baik ke depannya, maka sudah
dengan sendirinya pendidikan kitapun harus lebih baik lagi.
Contohnya : Ketika di rumah orang tua mengajarkan
kepada anaknya untuk besalaman atau mencium tangan orang yang lebih tua ketika
bartemu seseorang.Dalam hal ini orang tua memberikan pendidikan yang berkaitan
dengan budaya setempat ( di lingkungan tersebut mencium tangan orang yang lebih
tua atau bersalaman merupakan budaya kesopanan ).
0 komentar:
Posting Komentar